Jumat, 02 Mei 2014

Ilmu Budaya Dasar Manusia dan Harapan

MANUSIA DAN HARAPAN
A.PENGERTIAN HARAPAN
Setiap manusia mempunyai  harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam bidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Misalnya, Budi yang hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang bcrlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak, atau orang itu seperti peribahasa “Si pungguk merindukan bulan”
Harapan harus berdasarkan  kepercayaan,  baik kepercayaan  pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan  Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh.   Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Harapan  berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan  berarti sesuatu yang diinginkan  dapat terjadi, Dengan demikian  harapan menyangkut masa  depan.

B.APA SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN ?

Menurut  kodratnya  manusia  itu adalah mahluk  sosial. Setiap lahir ke dunia langusung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari pergaulan hidup. Ditengah-tengah manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik/jasmani maupun mental! spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.

Dorongan Kodrat
            Kodrat ialah sitar, keadaan  atau pembawaan  alamiah  yang sudah terjelma  dalam  diri manusia  sejak manusia  itu diciptakan  oleh Tuhan.Misalnya  menangis,  bergembira,  berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
            Dorongan  kodrat menyebabkan manusia mempunyai  keinginan  atau harapan,  misalnya menangis, tertawa, bergembira dan  sebagainya. Seperti halnya orang yang menonton Pertunjukan  lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton  tertawa terbahak-bahak.   Apabila  penonton  tidak  tertawa,  harapan  kedua  belah  pihak  gagal,  justru sedihlah  mereka.
Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup berrnasyarakat atau hidup bersama dengan manusia lain. Dengan  kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan.

Dorongan Kebutuhan Hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan menjadi kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmaniah misalnya : makan, minum. pakaian, rumah. (sandang, pangan. dan papan). ketenangan, hiburan, dan keberhasilan.
Untuk  memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik/jasmaniah maupun kemampuan berpikirnya.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengn kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
a.       Kelangsungan hidup (survival)
b.      Keamanan (safety)
c.       Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d.      Diakui lingungan (status)
e.       Perwujudan cita-cita (self actualization)

C.KEPERCAYAAN

Kepercayaan berasal dari kata percaya. Artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada ucapan yang sering kita dengar :
-          Ia tidak percaya pd diri sendiri
-          saya tidak percaya ia berbuat seperti itu atau berita itu kurang dapat dipercaya
-          bagaimana juga kita harus percaya kepada pemerintah
-          kita harus percaya akan nasehat-nasehat kyai itu, karena nasehat-nasehat itu diambil dari ajaran Al-Quran.
Dengan contoh berbagai kalimat yang sering kita dengan dalam ucapan sehari-hari itu, maka jelaslah kepada kita, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran. Kita sebagai manusia harus sangat berpola fikir maju dan berpositif thinking, karena sebagian dari apa yg ita fikirkan adalah mindset pola fikir kita yg akan kita lakukan dimasa yg akan datang, maka dari itu harus memiliki rasa kepercayaan diri yg tinggi terhadap diri kita sendiri.



Dr Yuyun suriasumantri dalam bukunya filsafat ilmu mengemukakan tiga teori tentang kebenaran :

1.      teori koherensi           : suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan – pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Misalnya setiap manusia pasti mati. Yudi manusia. Yudi pasti mati.
2.      teori korespondensi   : teori yang menyatakan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung penyataan itu berkorespondesni (berhubungan dengan) obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3.      teori pragmatis          : Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan criteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.

Dasar kepercayaan adalah kebenaran, sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
1.      kepercayaan pada diri sendiri
2.      kepercayaan pada orang lain
3.      kepercayaan pada pemerintah
4.      kepercayaan pada Tuhan.

Catatan :
Dari artikel yg saya tulis diatas, dapat saya simpulkan bahwa kita sebagai manusia wajib mempunyai harapan, yg mana harapan adalah sebuah pandangan hidup kita dimasa depan untuk mewujudkan kesejahteraan yg lebih baik, dalam mencapai harapan yg kita inginkan itu terwujud, bekerja keras, berpositif thinking, berpola fikir maju, kemauan yg kuat, dan doa sebagai pendorongnya wajib kita tanamkan dalam hati kita untuk mencapai apa yg kita harapkan sebagai mana mestinya.

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar